Senin, 31 Desember 2012

BURUNG GAGAK YANG MATI KHUSNUL KHATIMAH

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Cerita ini saya dapat dari Kang Moeflich. yang menurut saya sangat syarat akan hikmah. semoga kita dapat mengambil pelajaran hidup dari kisah ini .. aamiin ..

Ini kisah sahabat saya yang kesadaran agamanya luar biasa. Saya menjadikannya sebagai guru. Marilah simak kisahnya untuk jadi renungan bagi kita semua, alangkah indahnya bila Allah menganugerahkan kita kemampuan untuk bisa mencontohnya. Sahabat ini sebutlah namanya Ahmad.

Suatu sore menjelang maghrib, di depan Masjid Agung Ujungberung, Bandung, Ahmad bertemu seorang bapak yang membawa seekor burung gagak hitam. Burung itu dibawa-bawa kesana kemari.

Melihatnya seperti tak menentu, Ahmad bertanya: “Pak, mau dibawa kemana itu burung?”

“Iya mau dijual nih, beli sajalah sama Bapak!”

“Mau dijual berapa?” “Bayar sajalah Rp. 50.000, saya butuh buat ongkos pulang Pak!”

Melihat hari sudah hampir maghrib dan si bapak ini sedang butuh uang untuk ongkos pulang, Ahmad tergerak menolongnya. Ia tidak banyak bertanya langsung membelinya. Bahkan entah mengapa, hatinya tergerak memberikan uang yang ada disakunya semuanya.

“Pak, bawa saja uang ini semuanya, buat ongkos dan lumayan buat anak istri di rumah ya!”

Si penjual burung tentu saja kaget: “Lho Pak, saya nawarkannya lima puluh ribu, kok dibayar segini?”

Ahmad memberikan Rp. 150.000 dari sakunya tanpa sisa. Burung itu selintas agak istimewa, bulu-bulu dan kakinya semuanya berwarna hitam legam.

Baru beberapa hari, burung itu dipelihara di rumahnya, datanglah hal aneh diluar dugaan. Ada orang mengetahui, entah darimana datangnya, bahwa Ahmad punya seekor burung gagak hitam.

Orang itu menawarnya Rp. 2,5 juta. Ahmad tidak tertarik dengan tawaranitu. Ia hanya berfikir: “Masa membelinya hanya Rp. 150.000, mau dibeli 2,5 juta? Apa tidak aneh? Yang bener aja… sungguh tidak wajar.”

Beberapa hari orang itu datang lagi dan menaikkan harganya menjadi 5 juta rupiah. Ahmad makin heran dan tidak juga menjualnya. Beberapa hari kemudian, orang itu datang dan datang lagi.

Kedatangannya mulai dirasakan cukup memusingkan karena datang berulang-ulang sedang Ahmad tidak mau melayaninya. Ia mencari-cari Ahmad, bertanya kesana-kemari, menemui dan menemuinya lagi.

Ahmad mulai merasa terganggu oleh urusan aneh ini. Sangat mengherankan, orang itu terus menaikkan harganya menjadi 10 juta, 50 juta hingga 250.000 juta hanya untuk seekor burung gagak.

Seekor burung gagak akan dibeli dengan harga Rp. 250 juta?? Whooooww ….. Kalau terjadi pada Anda pasti sudah menerkamnya, jangankan 250 juta, 5 juta sajalah, pasti sudah gembira bukan kepalang, iya kan??

Ahmad semakin heran dan tetap mempertahankan tidak menjualnya. Hatinya berbicara, semakin tinggi tawarannya semakin tidak mau ia menjualnya. Pasti ada sesuatu dengan burung itu, sesuatu yang tidak normal dan tidak wajar.

Akhirnya, karena memaksa terus, dalam suatu dialog dengan pembeli yang terus memaksanya itu, Ahmad bertanya:
“Pak sebenarnya untuk apa burung itu? Bapak menawarnya dengan harga tidak wajar. Terus terang, saya tidak akan menjualnya karena harganya aneh. Saya tidak tertarik dengan uang besar yang didapatkan dengan tidak wajar dan tidak normal Pak. Masa bapak membeli seekor burung dengan harga ratusan juta. Apa tidak aneh? Apa bapak tidak berfikir? Bapak ini siapa dan darimana?”

Orang itu pun akhirnya bercerita. Ia diutus oleh bosnya, seorang pengusaha Cina yang sedang membangun sebuah gedung bisnis pertokoan besar berkelas internasional.

Ternyata itu adalah gedung yang saat itu sedang dibangun dan belum selesai di perempatan Jl. Soekarno-Hatta dan Kiara Condong. Pada tahun 2008, semua orang Bandung yang melewati perempatan strategis itu bisa menyaksikan pembangunan sebuah gedung pertokoan yang besar milik jaringan bisnis Perancis yang sekarang sudah berjalan. Ahmad menjadi tahu dan semakin kuat untuk tidak menjualnya. Rupanya burung itu akan disembelih sebagai tumbal keselamatan dan kelancaran bisnis perusahaan internasional itu.

Berulang-ulang, ketika menceritakan peristiwa ini semua kepada penulis sebagai sahabat dekatnya, Ahmad berpendirian, ia tidak mau memiliki uang besar dari cara yang tidak wajar walaupun secara hukum agama halal. Ini kan jual beli ya gak?

Menurutnya, dan ia sangat meyakininya, memiliki uang dari cara seperti itu tidak akan berkah buat kehidupannya, tidak akan membawa kebaikan pada dirinya. Ia sering melemparkan pertanyaan kepada saya: “Apakah wajar seekor burung harganya ratusan juta?”

Yang saya kagumi, prinsip itu dipegangnya sambil ia sendiri sering tidak punya uang bahkan sedang ditagih terus oleh cicilan motor Suprafitnya yang harus dibayar Rp. 400.000/bulan yang lunasnya masih lama. Sebagai orang yang tidak memiliki pekerjaan tetap, beban ekonominya untuk memenuhi kebutuhan lain pun sering kerepotan.

Ia meneruskan kemuliaannya: “Selain uang itu tidak wajar, membayangkan uang banyak, saya bukannya senang tapi malah takut. Saya takut hidup saya terpengaruh oleh uang itu, saya takut tidak bisa membawanya, takut tidak amanat. Saya takut hidup saya menjadi tidak wajar.

Ketika memiliki uang sebanyak itu, siapa pun dipikirannya pasti membeli ini itu, belanja ini itu, segala dibeli, yang tidak perlu pun dipikirkan, lalu dibeli tanpa banyak fikiran, foya-foya.. wong uangnya banyak. Iya kan? Nah, itukan hidup yang tidak bener. Saya tidak mau seperti itu. Saya pun pasti akan sama, membeli ini itu yang tidak perlu dan hidup saya pun berubahlah jadi tidak normal. Saya tidak mau seperti itu.

Saya sangat yakin dengan rizki Allah, tak pernah takut sedikit pun. Saya lebih senang hidup wajar dan alami seperti ini. Ketika lapar saya berusaha mencari makan, ketika ada kebutuhan saya bekerja secara normal, disuruh orang mengerjakan apa dan imbalannya saya terima.

Mendapat uang dari hasil keringat sendiri jauh lebih nikmat saya rasakan. Allah menganugrahkan saya pikiran dan tenaga untuk dipakai. Ini amanat yang harus digunakan secara maksimal, amanat yang akan dipertanggung jawabkan di akhirat kelak, bukannya menempuh cara-cara tidak normal dan tidak wajar seperti itu.

Mendapat sesuatu dengan terlalu mudah, apalagi dengan cara tidak baik, saya tidak mau apalagi menurut keyakinan hati saya itu tidak benar. Masa harga burung ratusan juta, itu kan tidak wajar. Apalagi, ini yang membuat saya semakin tidak mau menjualnya, burung itu akan disembelih sebagai tumbal.

Berarti saya memfasilitasi kemusyrikan. Walaupun mereka bukan Muslim, tapi saya kan tidak boleh menyediakan fasilitas untuk itu. Saya takut Allah murka pada saya.”

Karena namanya juga pengusaha non-Muslim yang sangat mengimani pertumbalan dalam menjalanan bisnis sebagai syarat keberuntungan, utusan itu rupanya tidak menyerah, ia pun datang lagi.

Karena sangat heran ada orang zaman sekarang tidak tertarik dengan uang sebanyak itu, halal lagi, orang itu datang dua mobil dengan rombongannya sebanyak delapan orang. Ternyata, termasuk dukunnya yang memberikan nasehet pada pengusaha Cina untuk menyembelih gagak hitam yang dimiliki Ahmad untuk kelancaran usahanya itu.

Setelah mereka datang menemui Ahmad, mereka mematok harga terakhir Rp. 500 juta rupiah untuk burung gagak hitam yang istimewa itu. Mereka berusaha meyakinkan bahwa mereka serius, tidak main-main. Untuk meyakinkan, Ahmad diajak melihat uang itu di dalam mobil.

Masya Allah, agak tercengang juga Ahmad menyaksikan sebuah koper berisi uang cash gepokan seratus ribuan yang masih baru dengan jumlah nominal 500 juta rupiah. Sang dukun masih duduk di monil dan mengawasinya. Badannya besar dengan cincin-cincin di jari tangannya persis seperti tukang obat dipinggir jalan. Sang dukun, menurut Ahmad, melihat Ahmad bukan sebagai orang biasa, bukan orang sembarangan, orang yang mempunyai “ilmu.”

Karena itulah justru harga burung itu semakin tinggi karena dibeli bukan dari orang biasa-biasa, berarti memang jimat yang istimewa. Mereka mengatakan, kalau Ahmad tidak percaya dengan keaslian uang itu, mereka siap mentransfernya lewat rekening bank.

Reaksi Ahmad bukannya senang. Yang membuat Ahmad semakin tidak suka, sambil memperlihatkan uang itu, diantara mereka ada yang nyeletuk agak menyinggung, agak merendahkan, menganggap bodoh karena menolak uang sebanyak itu. Ahmad pun akhirnya marah. Merasa sudah dipaksa-paksa selama beberapa minggu dan mengganggu ketenangannya, ia akhirnya membentak mereka semua sebagai orang bodoh dan hina.

Ketika mereka melawan, bentakkan Ahmad semakin keras dan menantang mereka semua berkelahi termasuk dukunnya. Dukun itu diteriaki, disuruh turun dan dibentak habis-habisan sambil ditantang untuk membuktikan kehebatannya kalau ia memang hebat.

Melihat “bukan orang sembarangan” itu marah-marah dan berteriak-teriak, dan takut terjadi keributan yang lebih besar di daerah orang, apalagi teriakan Ahmad memancing para pemuda di sekitar pada mendekat, mereka tidak berani memenuhi tantangan Ahmad.

Mereka ketakutan dan buru-buru naik mobilnya, diusir dan kemudian kabur alias ngaciirr…… dan jenis burung cerdas yang pertama kali mengilhami manusia bagaimana menguburkan orang mati pada zaman Nabi Adam itu, selamat dari kematian buruknya, disembelih sebagai tumbal.

Beberapa hari kemudian, ketika kami bertandang silaturahmi ke Zawiyah Tarekat Tijaniyah di Garut, kami menceritakan pengalaman itu kepada Syekh Tarekat itu dan beliau memintanya agar burung itu dipelihara saja di zawiyah. Ahmad yang cukup pusing dengan orang-orang yang mencari burung itu dan tidak ingin diganggu lagi, menyetujuinya.

Sang The Black Crow itu pun dihijrahkan ke zawiyah. Mungkin, burung itu memang bukan burung sembarangan (“not a sagawayah bird”). Esoknya, sungguh aneh, di tempat yang penuh ketenangan dan kedamaian oleh aktifitas dzikir kaum tarekat itu, sang gagak wafat dengan terhormat. Ia berpulang ke rahmatullah disitu entah apa sebabnya.

Syekh zawiyah pun heran. Ia benar-benar memilih kematiannya di tempat yang mulia!! Saya dan Ahmad yang mengantarkan burung itu ke zawiyah, hanya tersenyum saja. Ya syukur saja burung itu khusnul khatimah!!

Beberapa hari setelah itu, ternyata datang lagi seseorang yang mencari-cari Ahmad. Ia datang ke rumahnya. Orang itu menagih cicilan motor Honda Suprafit yang sudah nunggak dua bulan.

Ahmad tersenyum karena tidak punya uang. Ia berjanji akan berusaha membayarnya tapi akan mencari dulu. Hari itu disakunya hanya ada uang 15.000 ribu. Hehehe …

Wajahnya Ahmad dari keruwetan menghadapi masalah. Ia selalu
optimis dan sumringah!! Wajahnya cerah membersitkan cahaya keimanan dan keterpeliharaan hidupnya. Subhanallah ...

Wallahu’alam bishshawab, ..

ada banyak kata HIKMAH, RENUNGAN dan MOTIVASI.
Read More..

Kisah Taubat Seorang Artis Dan Penari Terkenal Mesir, Haalah ash-Shaafy


Seorang artis terkenal juga penari, Haalah ash-Shaafy menceritakan kisah kenapa ia meninggalkan karirnya di dunia seni dan memilih untuk bertaubat serta bagaimana ketenangan jiwa yang ia rasakan. Dengan gaya bahasa yang menyentuh, ia menceritakannya dalam sebuah wawancara di sebuah majalah,

“Suatu hari, seperti biasa aku mellakukan adegan menari di salah satu hotel terkenal di Cairo, Mesir. Saat menari, aku merasakan diriku seperti mayat dan boneka yang bergerak tanpa makna. Dan untuk pertama kalinya aku merasa malu ketika menyadari dalam pose setengah telanjang, menari di hadapan mata kaum lelaki dan di tengah-tengah gelas-gelas yang terhampar.

Lalu aku tinggalkan arena itu dan cepat-cepat pergi sambil menangis menuju kamar gantiku serta mengenakan pakaianku kembali.

Selama hidupku, baru kali ini aku diliputi suatu perasaan yang belum pernah aku rasakan semenjak mulai menari dari usia15 tahun lalu.

Maka, aku pun segera berwudlu dan melakukan shalat. Ketika itu, untuk pertama kalinya aku merasakan kebahagiaan dan kedamaian. Dan sejak hari itu, aku mengenakan hijab sekalipun masih banyak tawaran-tawaran menggiurkan yang disodorkan kepadaku ataupun beragam ejekan dari sebagian orang. Aku pun melaksanakan haji seraya berdiri dan menangis di hadapan Ka’bah memohon kepada Allah kiranya mengampuni dosa-dosa yang telah aku lakukan pada hari-hari hitamku..”

Di akhir ceritanya, Halah berkata,

“Haalah ash-Shaafy telah mati dan telah mengubur bersama masa lalunya. Adapun saya sekarang adalah bernama Suhair ‘Abidin, Ummu Karim, pengasuh rumah, hidup bersama anak dan suamiku. Tetesan air mata penyesalan senantiasa mendampingiku atas hari-hari yang dulu pernah aku lakukan seusiaku, jauh dari Khaliq-ku yang telah memberikan segalanya padaku.

Sesungguhnya, aku kini adalah bayi baru dilahirkan, aku merasakan ketenangan dan kedamaian setelah sebelumnya hanya perasaan cemas dan sedih yang menjadi temanku sekalipun kekayaan berlimpah, selalu bergadang malam dan bersenang-senang….Aku telah melakukan masa-masa yang lalu sebagai teman syetan, yang aku kenal hanya bersenang-senang dan menari. Aku telah hidup dalam kehidupan yang amat dibenci dan terhina. Syarafku selalu tegang tetapi sekarang aku merasa baru menjadi bayi kembali. Aku merasa berada di tangan yang begitu amanat, yang membelai kasih sayang dan mengucapkan selamat padaku…Yah, Tangan Allah Ta’ala.”

Sumber:

al-’Aaidaat Ilallaah, karya Syaikh Muhammad bin ‘Abdul ‘Aziz al-Musnad, hal.15-16, dinukil dari Majalah al-’Arabiyyah, Volume 140.

Artikel: kisahislam.net
Read More..

Jumat, 09 November 2012

MENGENAL ANALISIS KORELASI

Bab ini membahas masalah pengenalan analisis korelasi dan teori korelasi. Setelah selesai membaca bagian ini maka pembaca akan dapat memahami: • Pengertian pengukuran asosiasi • Pengertian korelasi • Kegunaan teknik analisis korelasi • Pengertian korelasi dan kausalitas • Pengertian korelasi dan linieritas • Asumsi dalam menggunakan korelasi • Karakteristik korelasi • Koefesien korelasi • Signifikansi • Interpretasi korelasi • Uji hipotesis dalam korelasi • Koefesien determinasi 1.1 Pengertian Sepanjang sejarah umat manusia, orang melakukan penelitian mengenai ada dan tidaknya hubungan antara dua hal, fenomena, kejadian atau lainnya. Usaha-usaha untuk mengukur hubungan ini dikenal sebagai mengukur asosiasi antara dua fenomena atau kejadian yang menimbulkan rasa ingin tahu para peneliti. Korelasi merupakan teknik analisis yang termasuk dalam salah satu teknik pengukuran asosiasi / hubungan (measures of association). Pengukuran asosiasi merupakan istilah umum yang mengacu pada sekelompok teknik dalam statistik bivariat yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel. Diantara sekian banyak teknik-teknik pengukuran asosiasi, terdapat dua teknik korelasi yang sangat populer sampai sekarang, yaitu Korelasi Pearson Product Moment dan Korelasi Rank Spearman. Selain kedua teknik tersebut, terdapat pula teknik-teknik korelasi lain, seperti Kendal, Chi-Square, Phi Coefficient, Goodman-Kruskal, Somer, dan Wilson. Pengukuran asosiasi mengenakan nilai numerik untuk mengetahui tingkatan asosiasi atau kekuatan hubungan antara variabel. Dua variabel dikatakan berasosiasi jika perilaku variabel yang satu mempengaruhi variabel yang lain. Jika tidak terjadi pengaruh, maka kedua variabel tersebut disebut independen. Korelasi bermanfaat untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel (kadang lebih dari dua variabel) dengan skala-skala tertentu, misalnya Pearson data harus berskala interval atau rasio; Spearman dan Kendal menggunakan skala ordinal; Chi Square menggunakan data nominal. Kuat lemah hubungan diukur diantara jarak (range) 0 sampai dengan 1. Korelasi mempunyai kemungkinan pengujian hipotesis dua arah (two tailed). Korelasi searah jika nilai koefesien korelasi diketemukan positif; sebaliknya jika nilai koefesien korelasi negatif, korelasi disebut tidak searah. Yang dimaksud dengan koefesien korelasi ialah suatu pengukuran statistik kovariasi atau asosiasi antara dua variabel. Jika koefesien korelasi diketemukan tidak sama dengan nol (0), maka terdapat ketergantungan antara dua variabel tersebut. Jika koefesien korelasi diketemukan +1. maka hubungan tersebut disebut sebagai korelasi sempurna atau hubungan linear sempurna dengan kemiringan (slope) positif. Jika koefesien korelasi diketemukan -1. maka hubungan tersebut disebut sebagai korelasi sempurna atau hubungan linear sempurna dengan kemiringan (slope) negatif. Dalam korelasi sempurna tidak diperlukan lagi pengujian hipotesis, karena kedua variabel mempunyai hubungan linear yang sempurna. Artinya variabel X mempengaruhi variabel Y secara sempurna. Jika korelasi sama dengan nol (0), maka tidak terdapat hubungan antara kedua variabel tersebut. Dalam korelasi sebenarnya tidak dikenal istilah variabel bebas dan variabel tergantung. Biasanya dalam penghitungan digunakan simbol X untuk variabel pertama dan Y untuk variabel kedua. Dalam contoh hubungan antara variabel remunerasi dengan kepuasan kerja, maka variabel remunerasi merupakan variabel X dan kepuasan kerja merupakan variabel Y. 1.2 Kegunaan Pengukuran asosiasi berguna untuk mengukur kekuatan (strength) hubungan antar dua variabel atau lebih. Contoh: mengukur hubungan antara variabel: • Motivasi kerja dengan produktivitas • Kualitas layanan dengan kepuasan pelanggan • Tingkat inflasi dengan IHSG Pengukuran ini hubungan antara dua variabel untuk masing-masing kasus akan menghasilkan keputusan, diantaranya: • Hubungan kedua variabel tidak ada • Hubungan kedua variabel lemah • Hubungan kedua variabel cukup kuat • Hubungan kedua variabel kuat • Hubungan kedua variabel sangat kuat Penentuan tersebut didasarkan pada kriteria yang menyebutkan jika hubungan mendekati 1, maka hubungan semakin kuat; sebaliknya jika hubungan mendekati 0, maka hubungan semakin lemah. 1.3 Teori Korelasi 1.3.1 Korelasi dan Kausalitas Ada perbedaan mendasar antara korelasi dan kausalitas. Jika kedua variabel dikatakan berkorelasi, maka kita tergoda untuk mengatakan bahwa variabel yang satu mempengaruhi variabel yang lain atau dengan kata lain terdapat hubungan kausalitas. Kenyataannya belum tentu. Hubungan kausalitas terjadi jika variabel X mempengaruhi Y. Jika kedua variabel diperlakukan secara simetris (nilai pengukuran tetap sama seandainya peranan variabel-variabel tersebut ditukar) maka meski kedua variabel berkorelasi tidak dapat dikatakan mempunyai hubungan kausalitas. Dengan demikian, jika terdapat dua variabel yang berkorelasi, tidak harus terdapat hubungan kausalitas. Terdapat dictum yang mengatakan “correlation does not imply causation”. Artinya korelasi tidak dapat digunakan secara valid untuk melihat adanya hubungan kausalitas dalam variabel-variabel. Dalam korelasi aspek-aspek yang melandasi terdapatnya hubungan antar variabel mungkin tidak diketahui atau tidak langsung. Oleh karena itu dengan menetapkan korelasi dalam hubungannya dengan variabel-variabel yang diteliti tidak akan memberikan persyaratan yang memadai untuk menetapkan hubungan kausalitas kedalam variabel-variabel tersebut. Sekalipun demikian bukan berarti bahwa korelasi tidak dapat digunakan sebagai indikasi adanya hubungan kausalitas antar variabel. Korelasi dapat digunakan sebagai salah satu bukti adanya kemungkinan terdapatnya hubungan kausalitas tetapi tidak dapat memberikan indikasi hubungan kausalitas seperti apa jika memang itu terjadi dalam variabel-variabel yang diteliti, misalnya model recursive, dimana X mempengaruhi Y atau non-recursive, misalnya X mempengaruhi Y dan Y mempengaruhi X. Dengan untuk mengidentifikasi hubungan kausalitas tidak dapat begitu saja dilihat dengan kaca mata korelasi tetapi sebaiknya menggunakan model-model yang lebih tepat, misalnya regresi, analisis jalur atau structural equation model. 1.3.2 Korelasi dan Linieritas Terdapat hubungan erat antara pengertian korelasi dan linieritas. Korelasi Pearson, misalnya, menunjukkan adanya kekuatan hubungan linier dalam dua variabel. Sekalipun demikian jika asumsi normalitas salah maka nilai korelasi tidak akan memadai untuk membuktikan adanya hubungan linieritas. Linieritas artinya asumsi adanya hubungan dalam bentuk garis lurus antara variabel. Linearitas antara dua variabel dapat dinilai melalui observasi scatterplots bivariat. Jika kedua variabel berdistribusi normal dan behubungan secara linier, maka scatterplot berbentuk oval; jika tidak berdistribusi normal scatterplot tidak berbentuk oval. Dalam praktinya kadang data yang digunakan akan menghasilkan korelasi tinggi tetapi hubungan tidak linier; atau sebaliknya korelasi rendah tetapi hubungan linier. Dengan demikian agar linieritas hubungan dipenuhi, maka data yang digunakan harus mempunyai distribusi normal. Dengan kata lain, koefesien korelasi hanya merupakan statistik ringkasan sehingga tidak dapat digunakan sebagai sarana untuk memeriksa data secara individual. 1.3.3 Asumsi Asumsi dasar korelasi diantaranya seperti tertera di bawah ini: • Kedua variabel bersifat independen satu dengan lainnya, artinya masing-masing variabel berdiri sendiri dan tidak tergantung satu dengan lainnya. Tidak ada istilah variabel bebas dan variabel tergantung. • Data untuk kedua variabel berdistribusi normal. Data yang mempunyai distribusi normal artinya data yang distribusinya simetris sempurna. Jika digunakan bahasa umum disebut berbentuk kurva bel. Menurut Johnston (2004) ciri-ciri data yang mempunyai distribusi normal ialah sebagai berikut: 1. Kurva frekuensi normal menunjukkan frekuensi tertinggi berada di tengah-tengah, yaitu berada pada rata-rata (mean) nilai distribusi dengan kurva sejajar dan tepat sama pada bagian sisi kiri dan kanannya. Kesimpulannya, nilai yang paling sering muncul dalam distribusi normal ialah rata-rata (average), dengan setengahnya berada dibawah rata-rata dan setengahnya yang lain berada di atas rata-rata. 2. Kurva normal, sering juga disebut sebagai kurva bel, berbentuk simetris sempurna. 3. Karena dua bagian sisi dari tengah-tengah benar-benar simetris, maka frekuensi nilai-nilai diatas rata-rata (mean) akan benar-benar cocok dengan frekuensi nilai-nilai di bawah rata-rata. 4. Frekuensi total semua nilai dalam populasi akan berada dalam area dibawah kurva. Perlu diketahui bahwa area total dibawah kurva mewakili kemungkinan munculnya karakteristik tersebut. 5. Kurva normal dapat mempunyai bentuk yang berbeda-beda. Yang menentukan bentuk-bentuk tersebut adalah nilai rata-rata dan simpangan baku (standard deviation) populasi. • X dan Y mempunyai hubungan linier. Hubungan linier artinya hubungan kedua variabel membentuk garis lurus. 1.3.4 Karakteristik Korelasi Korelasi mempunyai karakteristik-karakteristik diantaranya: a. Kisaran Korelasi Kisaran (range) korelasi mulai dari 0 sampai dengan 1. Korelasi dapat positif dan dapat pula negatif. b. Korelasi Sama Dengan Nol Korelasi sama dengan 0 mempunyai arti tidak ada hubungan antara dua variabel. Jika dilihat dari sebaran data, maka gambarnya akan seperti terlihat di bawah ini: Gambar 1.3 Korelasi dimana r = 0 c. Korelasi Sama Dengan Satu Korelasi sama dengan + 1 artinya kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna (membentuk garis lurus) positif. Korelasi sempurna seperti ini mempunyai makna jika nilai X naik, maka Y juga naik seperti pada gambar yang tertera di bawah ini: Korelasi sama dengan -1 artinya kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna (membentuk garis lurus) negatif. Korelasi sempurna seperti ini mempunyai makna jika nilai X naik, maka Y turun (dan sebaliknya) seperti pada gambar yang tertera di bawah ini: 1.3.5 Koefesien Korelasi Koefesien korelasi ialah pengukuran statistik kovarian atau asosiasi antara dua variabel. Besarnya koefesien korelasi berkisar antara +1 s/d -1. Koefesien korelasi menunjukkan kekuatan (strength) hubungan linear dan arah hubungan dua variabel acak. Jika koefesien korelasi positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan searah. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya, jika koefesien korelasi negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah (dan sebaliknya). Untuk memudahkan melakukan interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel penulis memberikan kriteria sebagai berikut (Sarwono:2006): o 0 : Tidak ada korelasi antara dua variabel o >0 – 0,25: Korelasi sangat lemah o >0,25 – 0,5: Korelasi cukup o >0,5 – 0,75: Korelasi kuat o >0,75 – 0,99: Korelasi sangat kuat o 1: Korelasi sempurna 1.3.6 Signifikansi Apa sebenarnya signifikansi itu? Dalam bahasa Inggris umum, kata, "significant" mempunyai makna penting; sedang dalam pengertian statistik kata tersebut mempunyai makna “benar” tidak didasarkan secara kebetulan. Hasil riset dapat benar tapi tidak penting. Signifikansi / probabilitas / α memberikan gambaran mengenai bagaimana hasil riset itu mempunyai kesempatan untuk benar. Jika kita memilih signifikansi sebesar 0,01, maka artinya kita menentukan hasil riset nanti mempunyai kesempatan untuk benar sebesar 99% dan untuk salah sebesar 1%. Secara umum kita menggunakan angka signifikansi sebesar 0,01; 0,05 dan 0,1. Pertimbangan penggunaan angka tersebut didasarkan pada tingkat kepercayaan (confidence interval) yang diinginkan oleh peneliti. Angka signifikansi sebesar 0,01 mempunyai pengertian bahwa tingkat kepercayaan atau bahasa umumnya keinginan kita untuk memperoleh kebenaran dalam riset kita adalah sebesar 99%. Jika angka signifikansi sebesar 0,05, maka tingkat kepercayaan adalah sebesar 95%. Jika angka signifikansi sebesar 0,1, maka tingkat kepercayaan adalah sebesar 90%. Pertimbangan lain ialah menyangkut jumlah data (sample) yang akan digunakan dalam riset. Semakin kecil angka signifikansi, maka ukuran sample akan semakin besar. Sebaliknya semakin besar angka signifikansi, maka ukuran sample akan semakin kecil. Unutuk memperoleh angka signifikansi yang baik, biasanya diperlukan ukuran sample yang besar. Sebaliknya jika ukuran sample semakin kecil, maka kemungkinan munculnya kesalahan semakin ada. Untuk pengujian dalam SPSS digunakan kriteria sebagai berikut: o Jika angka signifikansi hasil riset < 0,05, maka hubungan kedua variabel signifikan. o Jika angka signifikansi hasil riset > 0,05, maka hubungan kedua variabel tidak signifikan 1.3.7 Interpretasi Korelasi Ada tiga penafsiran hasil analisis korelasi, meliputi: pertama, melihat kekuatan hubungan dua variabel; kedua, melihat signifikansi hubungan; dan ketiga, melihat arah hubungan. Untuk melakukan interpretasi kekuatan hubungan antara dua variabel dilakukan dengan melihat angka koefesien korelasi hasil perhitungan dengan menggunakan kriteria sbb: • Jika angka koefesien korelasi menunjukkan 0, maka kedua variabel tidak mempunyai hubungan • Jika angka koefesien korelasi mendekati 1, maka kedua variabel mempunyai hubungan semakin kuat • Jika angka koefesien korelasi mendekati 0, maka kedua variabel mempunyai hubungan semakin lemah • Jika angka koefesien korelasi sama dengan 1, maka kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna positif. • Jika angka koefesien korelasi sama dengan -1, maka kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna negatif. Interpretasi berikutnya melihat signifikansi hubungan dua variabel dengan didasarkan pada angka signifikansi yang dihasilkan dari penghitungan dengan ketentuan sebagaimana sudah dibahas di bagian 2.7. di atas. Interpretasi ini akan membuktikan apakah hubungan kedua variabel tersebut signifikan atau tidak. Interpretasi ketiga melihat arah korelasi. Dalam korelasi ada dua arah korelasi, yaitu searah dan tidak searah. Pada SPSS hal ini ditandai dengan pesan two tailed. Arah korelasi dilihat dari angka koefesien korelasi. Jika koefesien korelasi positif, maka hubungan kedua variabel searah. Searah artinya jika variabel X nilainya tinggi, maka variabel Y juga tinggi. Jika koefesien korelasi negatif, maka hubungan kedua variabel tidak searah. Tidak searah artinya jika variabel X nilainya tinggi, maka variabel Y akan rendah. Dalam kasus, misalnya hubungan antara kepuasan kerja dan komitmen terhadap organisasi sebesar 0,86 dengan angka signifikansi sebesar 0 akan mempunyai makna bahwa hubungan antara variabel kepuasan kerja dan komitmen terhadap organisasi sangat kuat, signifikan dan searah. Sebaliknya dalam kasus hubungan antara variabel mangkir kerja dengan produktivitas sebesar -0,86, dengan angka signifikansi sebesar 0; maka hubungan kedua variabel sangat kuat, signifikan dan tidak searah. 1.3.8. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis uintuk korelasi digunakan uji T. Rumusnya sebagai berikut: Pengambilan keputusan menggunakan angka pembanding t tabel dengan kriteria sebagai berikut: • Jika t hitung > t table H0 ditolak; H1 diterima • Jika t hitung < t table H0 diterima; H1 ditolak Kita dapat juga menggunakan kurva seperti di bawah ini: Contoh: Hubungan antara kepuasan kerja dengan loyalitas pegawai Hipotesis berbunyi sbb: • H0: Tidak ada hubungan antara kepuasan kerja dengan loyalitas pegawai • H1: Ada hubungan antara kepuasan kerja dengan loyalitas pegawai Hasil t hitung sebesar 3,6 T table dengan ketentuan α= 0,05 Degree of freedom: n-2, dan n = 30 diketemukan sebesar: 2,048. Didasarkan ketentuan di atas, maka t hitung 3,6 > t table 2,048. Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya ada hubungan antara kepuasan kerja dengan loyalitas pegawai Disamping menggunakan cara diatas, cara kedua ialah menggunakan angka signifikansi. Caranya sebagai berikut: Hipotesis berbunyi sbb: • H0: Tidak ada hubungan signifikan antara kepuasan kerja dengan loyalitas pegawai • H1: Ada hubungan signifikan antara kepuasan kerja dengan loyalitas pegawai Angka signifikansi hasil perhitungan sebesar 0,03. Bandingkan dengan angka signifikansi sebesar 0,05. Keputusan menggunakan kriteria sbb: o Jika angka signifikansi hasil riset < 0,05, maka H0 ditolak. o Jika angka signifikansi hasil riset > 0,05, maka H0 diterima Didasarkan ketentuan diatas maka signifikansi hitung sebesar 0,03 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya Ada hubungan signifikan antara kepuasan kerja dengan loyalitas pegawai. Dalam SPSS pengujian dilakukan dengan menggunakan angka signifikansi. Oleh karena itu dalam contoh analisis pada bab berikutnya akan hanya menggunakan angka signifikansi. 1.3.9 Koefesien Determinasi Koefesien diterminasi dengan simbol r2 merupakan proporsi variabilitas dalam suatu data yang dihitung didasarkan pada model statistik. Definisi berikutnya menyebutkan bahwa r2 merupakan rasio variabilitas nilai-nilai yang dibuat model dengan variabilitas nilai data asli. Secara umum r2 digunakan sebagai informasi mengenai kecocokan suatu model. Dalam regresi r2 ini dijadikan sebagai pengukuran seberapa baik garis regresi mendekati nilai data asli yang dibuat model. Jika r2 sama dengan 1, maka angka tersebut menunjukkan garis regresi cocok dengan data secara sempurna. Interpretasi lain ialah bahwa r2 diartikan sebagai proporsi variasi tanggapan yang diterangkan oleh regresor (variabel bebas / X) dalam model. Dengan demikian, jika r2 = 1 akan mempunyai arti bahwa model yang sesuai menerangkan semua variabilitas dalam variabel Y. jika r2 = 0 akan mempunyai arti bahwa tidak ada hubungan antara regresor (X) dengan variabel Y. Dalam kasus misalnya jika r2 = 0,8 mempunyai arti bahwa sebesar 80% variasi dari variabel Y (variabel tergantung / response) dapat diterangkan dengan variabel X (variabel bebas / explanatory); sedang sisanya 0,2 dipengaruhi oleh variabel-variabel yang tidak diketahui atau variabilitas yang inheren. (Rumus untuk menghitung koefesien determinasi (KD) adalah KD = r2 x 100%) Variabilitas mempunyai makna penyebaran / distribusi seperangkat nilai-nilai tertentu. Dengan menggunakan bahasa umum, pengaruh variabel X terhadap Y adalah sebesar 80%; sedang sisanya 20% dipengaruhi oleh faktor lain. Dalam hubungannya dengan korelasi, maka r2 merupakan kuadrat dari koefesien korelasi yang berkaitan dengan variabel bebas (X) dan variabel Y (tergantung). Secara umum dikatakan bahwa r2 merupakan kuadrat korelasi antara variabel yang digunakan sebagai predictor (X) dan variabel yang memberikan response (Y). Dengan menggunakan bahasa sederhana r2 merupakan koefesien korelasi yang dikuadratkan. Oleh karena itu, penggunaan koefesien determinasi dalam korelasi tidak harus diinterpretasikan sebagai besarnya pengaruh variabel X terhadap Y mengingat bahwa korelasi tidak sama dengan kausalitas. Secara bebas dikatakan dua variabel mempunyai hubungan belum tentu variabel satu mempengaruhi variabel lainnya. Lebih lanjut dalam konteks korelasi antara dua variabel maka pengaruh variabel X terhadap Y tidak nampak. Kemungkinannya hanya korelasi merupakan penanda awal bahwa variabel X mungkin berpengaruh terhadap Y. Sedang bagaimana pengaruh itu terjadi dan ada atau tidak kita akan mengalami kesulitan untuk membuktikannya. Hanya menggunakan angka r2 kita tidak akan dapat membuktikan bahwa variabel X mempengaruhi Y. Dengan demikian jika kita menggunakan korelasi sebaiknya jangan menggunakan koefesien determinasi untuk melihat pengaruh X terhadap Y karena korelasi hanya menunjukkan adanya hubungan antara variabel X dan Y. Jika tujuan riset hanya untuk mengukur hubungan maka sebaiknya berhenti saja di angka koefisien korelasi. Sedang jika kita ingin mengukur besarnya pengaruh variabel X terhadap Y sebaiknya menggunakan rumus lain, seperti regresi atau analisis jalur. 1.4 Ringkasan Teknik analisis korelasi merupakan bagian dari teknik pengukuran asosiasi (measure of association) yang berguna untuk mengukur kekuatan hubungan dua variabel (atau lebih). Terdapat beberapa teknik analisis korelasi, diantaranya yang paling terkenal dan digunakan secara luas diseluruh dunia ialah teknik analisis korelasi Pearson dan Spearman. Korelasi merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan dua variabel. Korelasi tidak secara otomatis menunjukkan hubungan kausalitas antar variabel. Hubungan dalam korelasi dapat berupa hubungan linier positif dan negatif. Interpretasi koefesien korelasi akan menghasilkan makna kekuatan, signifikansi dan arah hubungan kedua variabel yang diteliti. Untuk melihat kekuatan koefisien korelasi didasarkan pada jarak yang berkisar antara 0 -1. Untuk melihat signifikansi hubungan digunakan angka signifikansi / probabilitas / alpha. Untuk melihat arah korelasi dilihat dari angka koefisien korelasi yang menunjukkan positif atau negatif. Konsep-konsep korelasi dalam bagian ini akan dijadikan sebagai pijakan atau landasan teori dalam menggunakan teknik korelasi di bagian-bagian berikutnya dalam buku ini. Oleh karena itu, pembaca perlu memahami konsep dasar korelasi sebelum menggunakannya. 1.5 Pertanyaan-Pertanyaan 1. Mengapa pengukuran asosiasi penting dalam kehidupan manusia sampai saat ini? 2. Apa yang dimaksud dengan asosiasi itu? 3. Sebutkan contoh-contoh teknik analisis yang termasuk dalam pengukuran asosiasi! 4. Apa kegunaan pokok teknik analisis korelasi? 5. Bagaimana kedudukan variabel dalam korelasi? 6. Apa maksud korelasi sama dengan 0? 7. Apa maksud korelasi tidak sama dengan 0? 8. Apa maksud korelasi sama dengan + 1? 9. Apa maksud korelasi sama dengan -1? 10. Kapan kita dapat menggunakan teknik korelasi? 11. Apa perbedaan antara korelasi dan kausalitas? 12. Apa perbedaan antara korelasi dan linieritas? 13. Apa saja asumsi dalam menggunakan korelasi dan terangkan maksudnya? 14. Sebutkan karakteristik korelasi! 15. Apa yang dimaksud dengan koefesien korelasi? Berikan contohnya! 16. Apa makna signifikansi dalam korelasi? Terangkan dengan jelas! 17. Apa saja hasil interpretasi dalam analisis korelasi? 18. Bagaimana melakukan pengujian hipotesis dalam korelasi? 19. Apa itu koefesien determinasi? 20. Perlukah kita menghitung koefesien determinasi dalam korelasi? Berikan penjelasannya. Read More..

Minggu, 28 Oktober 2012

Kata-kata Bijak

Hargai apa yang kamu miliki, kebahagian tak akan pernah datang kepada orang yang tidak menghargai apa yang dimiliki.
proses itu pasti menyakitkan, tp d akhir Tuhan selalu siapkan sesuatu yg indah.

Mengalah adalah pilihan terbaik untuk tidak menyakiti satu sama lain.

Coba masukkan telunjuk jari anda dlam wadah y berisi air, kmudian angktlh telunjuk anda. Air y mnetes dri telunjuk anda bagaikan ilmu manusia y qt bagi bersama. begitu sedikitx d bndingkn dgn ilmu Allah y tanpa batas.
Read More..

Senin, 02 April 2012

Bedanya Hanya Lima Menit


Tulisan ini sebuah renungan untuk menyisihkan sedikit waktu untuk ibadah, apalagi dengan banyak waktu. Terinspirasi dari teman saya yang setiap hari lewat di hadapan saya, seorang muadzdzin di masjid kantor saya, setiap itu pula saya melihat jam, selalu menunjukkan 5 menit sebelum waktu adzan shalat fardhu. Sejenak saya berfikir beberapa hal karenanya.

Subhanallah,, hanya dengan menyisihkan waktunya 5 menit sebelum orang lain, dia mendapatkan pahala mengumandangkan adzan, yang akan dipanjangkan lehernya di hari kiamat.

عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنَ أَبِى سُفْيَانَ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « الْمُؤَذِّنُونَ أَطْوَلُ النَّاسِ أَعْنَاقًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ ».

“Mu’awiyah bin Abi Sufyan radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Para muadzdzin adalah orang-orang yang paling panjang lehernya di antara manusia pada hari kiamat.” (HR. Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 1031)

Yang dimaksud “yang paling panjang lehernya di antara manusia pada hari kiamat” adalah;

Pertama, mereka adalah orang yang paling banyak harapannya pada saat orang-orang dalam kesusahan sedangkan mereka (para muadzdzin) sangat berharap diizinkan bagi mereka untuk masuk surga.

Kedua, mereka (para muadzdzin) sangat dekat dengan Allah.

Ketiga, mereka (para muadzdzin) tidak akan tenggelam di dalam keringat mereka, karena sesungguhnya manusia pada hari kiamat mereka berada di dalam keringat mereka sesuai dengan kadar amalan-amalan mereka.

Keempat, mereka (para muadzdzin) akan menjadi pemimpin-pemimpin pada hari kiamat. Orang Arab mengungkapkan kepemimpinan dengan panjang leher.

Kelima, mereka (para muadzdzin) tidak akan hina dan menundukkan pandangannya pada hari kiamat malu. (Lihat kitab At Taisir Bisyarh Al Jami’ Ash Shaghir, karya Al Munawi dan kitab An Niayah Fi Gharib Al Atsar, karya Ibnu Al Atsir).

Subhanallah, hanya dengan menyisihkan waktunya lima menit sebelum orang lain, dia mendapatkan pahala duduk di shaf pertama yaitu sangat besar sampai boleh berundi untuk mendapatkannya.

عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- «إِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الصَّفِّ الأَوَّلِ»

“Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat atas orang-orang yang di shaf pertama.” (HR. Ibnu Majah dan dihasankan oleh Al Albani di dalam kitab Shahih At Targhib Wa At Tarhib, no. 492).

Maksud dari “Allah dan para malaikat-Nya bershalawat atas orang-orang yang dishaf pertama” adalah:

Pertama, Allah merahmati atas orang-orang yang shalat di shaf pertama dan para malaikat berdoa bagi mereka mendapatkan taufik dan yang lainnya. (Lihat kitab Mir’atul Mafatih Syarh Misykat Al Mashabih, karya Al Mubarakfuri).

Kedua, Allah Ta’ala memuji orang-orang yang shalat di shaf pertama di hadapan para malaikat dan para malaikat mendoakan mereka mendapat ampunan, rahmat dan berkah. Lihat pada kitab Shahih Bukhari pada bab:

قَوْلِهِ (إِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِىِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا)

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ « لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِى النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الأَوَّلِ ، ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلاَّ أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لاَسْتَهَمُوا ، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِى التَّهْجِيرِ لاَسْتَبَقُوا إِلَيْهِ ، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِى الْعَتَمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا»

“Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jikalau manusia mengetahui apa yang ada di dalam adzan dan shaf pertama, kemudian mereka tidak mendapatkan hal itu kecuali dengan berundi atasnya maka niscaya mereka akan berundi, jikalau mereka mengetahui apa yang ada di dalam bersegera pergi ke masjid maka niscaya mereka akan berlomba-lomba kepadanya, jikalau mereka mengetahui apa yang ada di dalam shalat isya’ dan shalat shubuh maka niscaya mereka akan mendatangi keduanya walau dalam keadaan merangkak.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Ibnu Rajab rahimahullah berkata,

فقوله : ( ( لو يعلم الناس ما في النداء والصف الاول ) ) – يعني : لو يعلمون فيهما من الفضل والثواب ، ثم لم يجدوا الوصول اليهما الا بالاستهام عليهما – ومعناه : الاقراع – لاستهموا عليهما تنافساً فيهما ومشاحة في تحصيل فضلهما واجرهما .

Sabda beliau: “Jikalau manusia mengetahui apa yang ada di dalam adzan dan shaf pertama”, maksudnya adalah jikalau mereka mengetahui di dalam keduanya terdapat berupa keutamaan dan ganjaran pahala, kemudian merela tidak mendapati untuk mendapatkan keduanya kecuali dengan berundi atasnya maka niscaya mereka akan berundi untuk mendapatkan keduanya sebagai bentuk persaingan dan ingin mendapatkan keutamaan dan pahala keduanya.” (Lihat kitab Fath Al Baari, karya Ibnu Rajab).

Subhanallah, hanya dengan menyisihkan waktunya lima menit sebelum orang lain, dia mendapatkan pahala sebanyak jamaah yang shalat karena panggilan adzannya.

عَنْ أُبَىِّ بْنِ كَعْبٍ رضي الله عنه قَالَ صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَوْمًا الصُّبْحَ فَقَالَ «… وَإِنَّ صَلاَةَ الرَّجُلِ مَعَ الرَّجُلِ أَزْكَى مِنْ صَلاَتِهِ وَحْدَهُ وَصَلاَتُهُ مَعَ الرَّجُلَيْنِ أَزْكَى مِنْ صَلاَتِهِ مَعَ الرَّجُلِ وَمَا كَثُرَ فَهُوَ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى ».

“Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “…Dan sesungguhnya shalat seseorang bersama satu orang lebih baik daripada shalatnya sendirian, dan shalatnya bersama dua orang lebih baik daripada shalatnya satu orang, dan apa saja yang lebih banyak (jumlah jama’ahnya) maka itu yang paling diskuai oleh Allah Ta’ala.” (HR. Abu Daud dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam Shahih At targhib wa At Tarhib, no. 411).

Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad hafizhahullah berkata,

وهذا يدل على فضل الجماعة؛ لأن صلاة الرجل مع الرجل أزكى من صلاته وحده، وصلاته مع الرجلين أزكى من صلاته مع الواحد، وكلما كان أكثر فهو أحب إلى الله عز وجل، وهذا يدلنا على فضل الجماعة، بل وعلى فضل كثرة الجماعة، وأنه كلما كانت الجماعة أكثر فذلك أفضل وأعظم أجراً عند الله عز وجل.

“Ini menunjukkan keutamaan shalat berjamaah, karena shalat seseorang bersama satu orang lebih baik daripada shalatnya sendirian, dan shalatnya bersama dua orang lebih baik daripada shalatnya satu orang. Dan setiap kali bertambah banyak maka itu yang paling dicintai oleh Allah Azza wa Jalla, dan ini menunjukkan keapda kita tentang keutamaan shalat berjamaah bahkan menunjukkan akan keutamaan banyaknya bilangan shalat berjamaah, yaitu setiap kali bertambah maka hal itu lebih utama dan lebih besar pahalanya di sisi Allah Azza wa Jalla.” (Syarh Sunan Abu Daud, karya Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad hafizhahullah – syamela).

Subhanallah, hanya dengan menyisihkan lima menit sebelum orang lain, dia mendapatkan pahala duduk di dalam masjid menunggu shalat yaitu didoakan oleh para malaikat mendapat rahmat, ampunan dan taubat dari Allah Ta’ala.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « لاَ يَزَالُ الْعَبْدُ فِى صَلاَةٍ مَا كَانَ فِى مُصَلاَّهُ يَنْتَظِرُ الصَّلاَةَ تَقُولُ الْمَلاَئِكَةُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ حَتَّى يَنْصَرِفَ أَوْ يُحْدِثَ ». فَقِيلَ مَا يُحْدِثُ قَالَ يَفْسُو أَوْ يَضْرِطُ.

“Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Masih saja seorang hamba terhitung di dalam shalat selama dia di tempat shalatnya menunggu shalat, maka para malaikat berdoa: “Wahai Allah ampunilah dia, rahmatilah dia sampai dia pergi atau berhadats”, ditanya: “Apakah (maksudnya) sampai dia berhadats?” dijawab: “mengeluarkan angin atau kentut.” (HR. Abu Daud).

Di dalam riwayat Muslim,

فَإِذَا دَخَلَ الْمَسْجِدَ كَانَ فِى الصَّلاَةِ مَا كَانَتِ الصَّلاَةُ هِىَ تَحْبِسُهُ وَالْمَلاَئِكَةُ يُصَلُّونَ عَلَى أَحَدِكُمْ مَا دَامَ فِى مَجْلِسِهِ الَّذِى صَلَّى فِيهِ يَقُولُونَ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اللَّهُمَّ تُبْ عَلَيْهِ مَا لَمْ يُؤْذِ فِيهِ مَا لَمْ يُحْدِثْ فِيهِ.

“Jika dia masuk masjid, maka dia ada di dalam shalat selam shalat menahannya dan para malaikat akan bershalawat atas salah seorang diantara kalian selama dia di tempat yang dia shalat di dalamnya, mereka berdoa: “Wahai Allah rahmatilah dia, Wahai Allah ampunilah dia, wahai Allah terimalah taubatnya”, selama dia tidak menyakiti di dalamnya atau berhadats di dalamnya.” (HR. Muslim).

Subhanallah, hanya dengan menyisihkan waktunya lima menit sebelum orang lain, dia mendapatkan pahala selalu melaksanakan shalat rawatib yaitu dibangunkan sebuah rumah di surga.

عَنْ أُمَّ حَبِيبَةَ رضي الله عنها تَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ «مَنْ صَلَّى اثْنَتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِى يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِىَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ»

“Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha berkata: “Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang shalat sebnayak dua belas rakaat pada sehari dan semalam, maka dibangunkan baginya sebuah rumah di dalam surga.” (HR. Muslim).

Subhanallah, hanya dengan menyisihkan waktunya lima menit sebelum orang lain, dia mendapatkan pahala berdoa diantara adzan dan iqamah, yaitu doanya tidak tertahan dan tertolak.

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « لاَ يُرَدُّ الدُّعَاءُ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ»

“Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak ditolak doa antara adzan dan iqamah.” (HR. Abu Daud).

Ash Shan’any rahimahullah berkata,

والحديث دليل على قبول الدعاء في هذه المواطن إذ عدم الرد يراد به القبول والإجابة ثم هو عام لكل دعاء ولا بد من تقييده بما في الأحاديث غيره من أنه ما لم يكن دعاء بإثم أو قطيعة رحم

“Dan hadits ini adalah dalil yang menunjukkan diterimanya doa pada tempat-tempat seperti ini, karena tidak ditolak dimaksudkan dengannya adalah penerimaan dan pengabulan, ini juga umum untuk setiap dia dan harus dibatasi dengan hadits-hadits lainnya yang menyebutkan bahwa selama bukan doa berupa dosa atau memutuskan silaturrahim.” (Lihat kitab Subul As Salam, karya Muhammad Ash Shan’any, 1/131).

Sebab kenapa dikabulkannya doa antara adzan dan iqamah, mari lihat penjelasannya dari Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad hafizahullah,

عني: في فضله، وأن ذلك من أسباب قبول الدعاء أو من الأوقات التي يقبل فيها الدعاء، وذلك أن الإنسان عندما يكون بين الأذان والإقامة ينتظر الصلاة هو في صلاة وفي عبادة وفي إقبال على الله عز وجل وبعد عن مشاغل الدنيا والحديث فيها والتعلق بها، فيكون ذلك من الأوقات التي يقبل فيها الدعاء ويرجى فيها قبول الدعاء.

“Dan bahwa hal itu (berdoa antara adzan dan iqamah) termasuk sebab dikabulkannya dia atau merupakan waktu-waktu yang di dalamnya dikabulkan doa, yang demikian itu karena manusia ketika antara adzan dan iqamah menunggu shalat dan dia masih (dihitung) di dalam shalat dan ibadah dan di dalam perasaan menuju kepada Allah ‘Azza wa Jalla, jauh dari kesibukan dunia, pembicaraan di dalamnya serta keterkaitan dengannya, maka jadilah waktu itu termasuk waktu yang dikabulkan di dalamnya dia dan diharapkan di dalamnya pengabulan doa.” (Lihat Syarah Sunan Abu Daud, karya Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad hafizhahullah – syameela).

Subhanallah, hanya dengan menyisihkan waktunya lima menit sebelum orang lain, dia mendapatkan pahala shalat berjamaah yaitu 27 derajat lebih tinggi daripada shalat sendirian.

عنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ «صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلاَةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً»

“Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Shalat berjama’ah lebih utama dari pada shalat sendirian dengan dua pulu tujuh derajat.” (HR. Muslim).

Demikianlah… masih banyak pahalah dan ganjaran yang luar biasa yang Allah sediakan, padahal hanya menyisihkan waktu lima menit sebelum orang lain.

****

Tulisan ini bukan hanya sekedar berlomba menjadi muadzdzin akan tetapi leboh condong mengajak dan memotivasi kita bagaimana dengan hanya menyisihkan beberapa menit, beberapa jam, beberapa waktu untuk meluangkan ibadah maka niscaya dia akan mendapatkan keuntungan dunia sebelum akhirat.

Tujuan tulisan ini untuk orang-orang yang tidak mampu menyisihkan sedikit waktunya untuk beribadah apalagi banyak waktunya.
Read More..

Jumat, 20 Januari 2012

The best "Kata-kata Bijak".

Kita tidak menemukan sesuatu yang kita cintai begitu dalam lalu melepaskannya. Kita terus berpegang padanya.

You don’t find something you love that much and let it go. You hold on to it throw yourself in deeper ~ Grey’s Anatomi
Posted in Cinta, Film | Leave a comment
The Truth.

posted by Ilham Syata, January 19 2012.

The truth about the truth is… it hurts.. so … we lie… ~Meredith Grey (Grey’s Anatomy)
Posted in Film, Kebenaran, Kehidupan | 1 Comment
Sesuatu Yang Lebih
Posted on , 2012 by ILHAM SYATA
Something You Love

Jika Anda menginginkan sesuatu yang belum pernah anda miliki, Anda harus bersedia melakukan sesuatu yang belum pernah Anda lakukan.

If you want something you’ve never had, you must be willing to do something you’ve never done.

~ Thomas Jefferson
Posted in Kebijaksanaan, Kekayaan | Tagged thomas jefferson |
Hal Kecil dengan Cinta
Posted on january, 2012 by Kata Bijak Motivasi(ILHAM SYATA)

Dalam kehidupan ini kita tidak dapat selalu melakukan hal yang besar. Tetapi kita dapat melakukan banyak hal kecil dengan cinta yang besar.

In this life we cannot always do great things. But we can do small things with great love

~Mother Teresa
Posted in Cinta, Kehidupan, Pengembangan Diri | Tagged Mother Teresa |
Tentang Visi
Posted on , 2012 by Kata Bijak Motivasi

Visi tanpa eksekusi adalah lamunan. Eksekusi tanpa visi adalah mimpi buruk.

Vision without execution is a daydream. Execution without vision is a nightmare.

~ Japanese Proverb
Posted in Kehidupan, Pengembangan Diri, Perubahan, Tujuan |
Hidup Ini Singkat
Posted on 12, 2012 by Kata Bijak Motivasi

Hidup ini singkat. Tidak ada waktu untuk meninggalkan kata-kata penting tak terkatakan.

Life is short. There is no time to leave important words unsaid.

~ Paulo Coelho
Posted in Kehidupan | Tagged Paulo Coelho |
Cara Memulai
Posted on , 2012 by Kata Bijak Motivasi

Cara memulai adalah dengan berhenti berbicara dan mulai melakukan.

The way to get started is to quit talking and begin doing.
~ Walt Disney
Posted in Bisnis, Edukasi, Kebiasaan, Kebijaksanaan | Tagged Walt Disney |
Pikiran Ibarat Parasut
Posted on 14, 2012 by Kata Bijak Motivasi

Pikiran kita ibarat parasut, hanya berfungsi ketika terbuka.

Minds are like parachutes – they only function when open.
~ Thomas Dewar
Posted in Kehidupan | Tagged Thomas Dewar |
Sukses Adalah Perjalanan
Posted on december 29, 2012 by Kata Bijak Motivasi

Sukses adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan akhir

Success is a journey, not a destination.
~ Ben Sweetland
Posted in Kebijaksanaan, Kesuksesan | Tagged Ben Sweetland |
Memberi dan Menerima
Posted on January 16, 2012 by Kata Bijak Motivasi

Mereka yang dapat memberi tanpa mengingat, dan menerima tanpa melupakan akan diberkati.

Blessed are those that can give without remembering and receive without forgetting.
Read More..

Template by : kendhin x-template.blogspot.com